OPTIMALISASIPERAN SERTA PEMUDA KOTA CIMAHI DALAM MENJAGA KEBHINEKAAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si (Dekan FISIP Unjani) Disampaikan dalam Rapat Koordinasi DPD KNPI Kota Cimahi, Pada Hari Rabu, Tanggal 18 September 2019, Di Kantor DPRD Kota Cimahi Politikinklusif menjadi topik utama dalam buku ini. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang telah berkembang pesat sejak 1912 berada pada landasan inklusivitas. Di satu sisi, Muhammadiyah adalah gerakan pemurnian (purifikasi), di sini yang lain Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang telah berkembang pesat sejak 1912 berada pada landasan SUBANG Lampusatu.com,- Saat ini, setiap tanggal 20 Mei, ditetapkan sebagai peringatan sebagai Hari Kebangkitan Nasional, beberapa kalangan masyarakat Indonesia mengadakan perayaan untuk mengingat dan cash. - Bung Tomo atau Sutomo merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam pencapaian kemerdekaan Indonesia. Salah satu peran pentingnya adalah membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan tentara Sekutu pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Tokoh yang mengobarkan semangat perlawanan pemuda Surabaya melalui siaran radio agar pantang menyerah menghadapi penjajah pada peristiwa Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945 adalah Bung itu, Bung Tomo juga telah berjuang sejak masa kebangkitan nasional. Lantas, apa saja perjuangan Bung Tomo dalam memperjuangan kemerdekaan Indonesia? Baca juga Budi Utomo Pembentukan, Perkembangan, Tujuan, dan AkhirMendirikan Budi Utomo Ketika berusia 15 tahun, Sutomo pergi ke Batavia dan menjadi siswa STOVIA atau sekolah kedokteran Batavia pada 10 Januari 1903. Di STOVIA, ia dikenal sebagai anak yang nakal, malas belajar, dan kerap mencari masalah. Akibatnya, kehidupan sosialnya saat itu cukup berantakan. Memasuki tahun ketiga di Batavia, kehidupan Sutomo mulai berubah. Ia menjadi seseorang yang sangat mengutamakan pendidikan dan perilakunya pun jauh lebih baik. Perubahan hidup Sutomo semakin kentara setelah ayahnya meninggal pada 28 Juli 1907, di mana ia menjadi siswa pendiam dan sangat memperhatikan teman-temannya. Jiwa sosialnya pun semakin hari semakin bertumbuh. Masih sekitar tahun 1907, salah satu lulusan STOVIA juga, Wahidin Sudirohusodo, tengah melakukan kampanye pendidikan di kalangan priayi Jawa. Apa peran utama bung karno dalam era kebangkitan nasional?? Jakarta - Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Harkitnas setiap tanggal 20 Mei merupakan inisiasi Ir. Soekarno pada awal-awal kemerdekaan. Tanggal tersebut dipilih sesuai dengan waktu didirikannya organisasi Budi Utomo. Dia menilai perlu adanya simbol pemersatu bangsa, guna melawan segala bentuk Harkitnas pertama kali dilaksanakan pada 1948 di Yogyakarta oleh Presiden pertama RI. Disebutkan dalam situs Kemdikbud, pada waktu itu Bung Karno meminta Ki Hajar Dewantara untuk memperingati hari lahir Budi Utomo sebagai Hari Kebangunan Nasional, yang kemudian dinamai sebagai Hari Kebangkitan penetapan Hari Kebangkitan Nasional diawali dua tahun setelah kemerdekaan. Tahun 1947, Belanda melancarkan agresi militer, sehingga timbullah gejolak sosial dan politik. Pada waktu itu, ibu kota pun sempat dipindah ke DI lama kemudian, muncullah oposisi pemerintah yang dipimpin oleh Amir Syarifuddin. Oposisi ini memiliki nama Front Demokrasi Rakyat dan menjadi gabungan organisasi Sayap itu, pasokan beras pun sempat bergolak sehingga timbullah krisis ekonomi. Selanjutnya, Bung Karno mencari simbol yang dapat mempersatukan bangsa di tengah situasi saat itu."Bung Karno mencari jejak sejarah yang bisa menjelaskan asal usulnya gerakan Bangsa Indonesia. Budi Utomo jelas masih bersifat kedaerahan awalnya, tetapi yang membedakan dengan organisasi lainnya saat itu adalah unsur modernitasnya. Bagaimana ada mekanisme pemilihan ketua dalam organisasi," ungkap sejarawan Hilmar Farid, dikutip dari laporan Karno pun akhirnya menetapkan hari kelahiran Budi Utomo sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada tahun 1948. Organisasi ini didirikan oleh beberapa mahasiswa STOVIA atau School tot Opleiding van Indische tokoh yang ikut mendirikannya adalah Dr. Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Soelaiman, Gondo Soewarno, Soeraji Tirtonegoro, M. Soewarno, Angka Prodjosoedirdjo, RM. Goembrek, dan Moehammad Saleh. Meski begitu, terdapat satu sosok yang punya peran penting dan menginspirasi, yakni dr. Wahidin Soedirohusodo. Beliau juga merupakan alumni dr. Wahidin kerap pergi ke kota besar di wilayah Jawa menyebarkan gagasan tentang bantuan dana untuk para pelajar pribumi berprestasi yang tidak mampu sekolah. Pada waktu-waktu ini, dia bertemu pendiri Budi dr. Wahidin menggagas ide untuk mencerdaskan bangsa dengan studiefonds atau dana pendidikan. Tujuan dari dana ini adalah agar tidak mudah diadu oleh penjajah. Sementara itu, Soetomo dan kawannya yang sama-sama mempunyai rasa nasionalisme perjuangan tinggi, sepakat membentuk Budi sejarah Hari Kebangkitan Nasional yang tak lepas dari terbentuknya organisasi Budi Utomo. Simak Video "Melihat Kemeriahan Reuni Akbar ke-10 SMAN 1 Boedoet Jakarta" [GambasVideo 20detik] kri/pal

terangkan peran utama bung karno dalam era kebangkitan nasional